Welcome

Awali Harimu Dengan Senyum!

Bukan karena semua baik, kita tersenyum,..... tapi karena kita tersenyum, maka semuanya menjadi baik.

Bukan karena hari ini indah, kita bahagia,..... tapi karena kita bahagia, hari ini menjadi indah.



Kamis, 27 Oktober 2011

Berprasangka Baik

Dua laki-laki bersaudara bekerja disebuah pabrik kecap dan bersama-sama 
mengamalkan ilmunya sehari-hari semaksimal mungkin .
mereka berjalan kaki menuju ke rumah gurunya yang berjarak sekitar 10KM
 
dari rumah peninggalan orang tua mereka.
 
Suatu ketika sang kakak berdoa memohon rizky untuk membeli sebuah mobil,
supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya bila pergi mengaji,
Allah mengabulkannya,tak lama kemudian sebuah mobil dapat ia miliki karena
mendapat bonus dari perusahaan .

lalu sang kakak berdoa memohon seorang istri yang sempurna ..
Allah mengabulkannya,tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan
 
seorang gadis yang cantik serta baik perangai.

Kemudian berturut-turut sang kakak berdo'a,memohon kepada Allah akan
 
sebuah rumah yang nyaman,pekerjaan yang layak dll dengan ihtikad agar
 
supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah ,
dan Allah selalu mengabulkan semua Do'anya itu.

Sementara sang adik tidak ada perubahan sama sekali,hidupnya tetap sederhana
 
tinggal dirumah peninggalan orang tuanya yang dulu ditempati bersama-sama kakaknya,
Namun karena kakaknya seringkali sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti 
pengajian dan sang adik harus sering jalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan
 
hidup adiknya,,dan dia teringat adek selalu membaca selelmbar kertas ketika ia berdoa.
Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasehati adeknya supaya selalu berdoa kepada Allah
dan berupaya untuk membersihkan hatinya ,karena ia mersa adeknya masih berhati kotor sehingga
doa-doanya tiada dikabulkan oleh Allah Azza Wajalla.

Sang adik terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali memiliki kakak yang begitu
 
menyayanginya,dan ia mengucapkan terimakasih kepada kakaknya atas nasehatnya itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia,sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya
adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya.
Sehingga ia merasa yakin kalau adiknya meninggal dalam keadaan kotor sehubungan dengan 
doa-doanya yang tak pernah dikabulkan.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya
untuk dijadikan sebuah masjid ..tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang
terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai untuk adiknya,yang berisi tulisan do'a
 
diantaranya Al-Fatihah,shalawat ,doa untuk guru mereka ,doa selamat dan ada tulisan diakhir doanya:

Yaa Allah tiada suatu apapun yang luput dari pengetahuan-MU,
ampunilah aku dan kakaku,kabulkanlah segala doa kakakku,
bersihkanlah hatiku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku di dunia dan akhirat.

Sang kakak berlinang air mata haru biru memenuhi matanya tak disangka ternyata adiknya 
tidak pernah satu kalipun berdoa untuk memenuhi nafsu duniawinya.

Daarut-Tauhid


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Husnudzon terhadap Para Imam sebagai pijakan psikologis Ahlu Sunnah

http://www.habibluthfiyahya.net/.php?option=com_content&view=article&id=91%3Ahusnudzon-terhadap-para-imam-sebagai-pijakan-psikologis-ahlu-sunnah&catid=37%3Aartikel&Itemid=30&lang=id
 
Bismillahi Rahman Arrahim al Hamdulillahi Rabil Alamin washalatu wasalamu ala asyrafil anbiyai wal Mursalin waala alihi washahbihi. Ama' Ba'du. Wajib bagi para mukmin akan menjaga hakikat dan memperkuat akidah salafus salihin dari segala yang merusak akidah dan prasangka terhadap para salihin, tokoh-tokoh Ahlu Sunah wal Jamah atau para A’imah, imam-imam.
Sebab sering timbul prasangka-prasangka yang kurang baik terhadap para a’immatu shalihin, para imam-imam yang sholih. Akhirnya kita akan mengukur kealiman, kealamahan para ulam al Mutaqadimin, ulama-ulama terdahulu. Seperti para tokoh-tokoh tasawuf, tokoh fuqaha, tokoh-tokoh  ahli tauhid, dan tokoh-tokoh ahli hadis. Tokoh-tokoh Tauhid seperti Imam Abu Hasan al Asy’ari dan Imam Abu Mansur al Mathuridi.

Jika sudah timbul prasangka-prasangka yang kurang baik, mana mungkin kita bisa menjaga tauhid, menjaga keimanan kita. Padahal ilmu-ilmu kita, kita bisa beriman pada Allah dan RasulNya, kita terima melalui mereka. Ilmu-ilmu beliau seperti lautan tiada bertepian.

Dalam segala ilmu, pan-pan, cabang-cabang, dalam ilmu agama beliau-beliau sangat menguasai. Terutama ilmu hadIts, ilmu Tafsir, ilmu Sanad dalam ilmu Silsilahnya, ilmu Khilaf, ilmu Fiqh, Balaghoh, Mantiq, Bayan Maani-nya. Beliau-beliau itu sangat mumpuni sekali.  Sehingga tahu persis ayat dengan ayat yang terkait, hadits dengan hadits yag terkait dan lain sebagainya. Mereka paham dimana harus berijtihad demi kepentingan umat.

Mengambil salah satu ayat yang berdekatan dengan peramasalahan, andaikata didalam suatu permasalahan itu sendiri tidak terdapat dalam keterangan hadits atau ayat yang tegas. Atau mengambil salah satu hadits yang bentuknya mujmal, tidak merupakan tafsil; perincian-perincian  didalam permasalahan. Maka itulah, beliau-beliau sangat hati-hati sekali didalam menentukan, atau memutuskan suatu permasalahan.

Menghindarkan dari kepentingan ra’yu atau pendapat akal, dan pendapat nafsu seperti pendapat manusia pada umumnya. Beliau lebih jauh berpikir: bagaimana cara menghindarkan hal-hal tersebut. Maka kearifan, kealimannya dan lain sebagainya, dan ahwaliyahnya-akwaliyahnya tidak diragukan lagi.  Allah Taala telah memberikan satu bukti-bukti yang cukup kuat  untuk kita semua. Sepeti karangan-karangan beliau sampai sekarang.

Satu contoh saja, Safinah al Naja, Sulam al Munajat, Sulam taufiq, Bajuri dan lain-lainnya. Semua atau seluruh kalangan  pondok pesantren sampai Mesir-pun mengakui: tidak pernah meninggalkan kitab-kitab yang pernah dikarang oleh beliau-beliau.

Contoh yang kami tuliskan tadi, apa yang diterapkan dalam akidah-akidah kalangan ahli tasawuf. Terutama yang di pegang; ijtihadnya Imamuna al Ghazali  dalam menerangkan dunia  tasawuf. Lain daripada Imam Gazali masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya. Tapi paling ringan diantara kalangan ahli  tasawuf adalah kitabnya Imam Ghazali.  Beliau mempunyai suatu prinsip; bagaimana membuat dasar-dasar untuk kalangan ahli tasawuf.

Maka kalau sudah terjadi prasangka  terhadap beliau-beliau: prasangka buruk atau mengukur tentang  kealamahan beliau. Justru kita tidak akan berhasil apa-apa, malah kita sendiri yang akan rugi. Karena apa? Beliau-beliau sudah jauh langkahnya sedangkan kita baru hitungan satu langkah dua langkah, mengukur orang yang langkahnya  sudah ribuan kilo meter.    Islam Artikel