Oleh: Yeda
Subject:
Inilah yang selalu terjadi pada diri
Kita.
Ketika
kita bahagia .. tak seorang pun
yang
memperhatikan senyum mengembang di bibir kita.
…….......
Ketika
kita sedih dan menangis .. tak seorang pun
Akan
tetapi ketika, .. kita kentut!
................
Barulah
semua orang menoleh ke diri kita.
Ironis kan?
Kejadian seperti diatas pernah kita alami. Tapi kenapa kita malah senyum dan merasa baik-baik saja?. Mestinya kita jadi sedih dong, jadi So what
gitu lho.
Ehemm.! apa karena pikiran dan perasaan kita sudah rusak? Atau barangkali memang diri kitanya yang memang rusak? Wow ternyata betul, ..kita ini memang
sudah “rusak” sebagian-nya. Malah sudah
dari dulu-dulu!. Kata Engkong "Udah dari sononya Cu!" Gak percaya ya?
Coba kita kaji,
saat hati kita di kritik, dihina dan diejek, maka kita jadi tertekan, kita merasa sedih dan ingin menangis. Penyebabnya ialah kata-kata yang kita dengar membuat kita gak percaya diri bahkan bisa bikin kita jadi frustasi. Kadang kita jadi marah kan?. Terus keluar kata-kata umpatan dari mulut kita. Tapi beda lho kalau kata-katanya itu positif , ada semacam dorongan dalam diri kita untuk merasa baik-baik saja walaupun keadaan memang sedang buruk. Kalau kita di puji orang, pasti hati jadi senang. Kalau kita tau ada orang ngomongin sesuatu yang baik-baik tentang kita, terus
perasaan kita jadi melambung. Bahagia.
Nah! itulah namanya kekuatan dari kata-kata. Ada kekuatan dari kata-kata negatif yang menghempas kita dan bikin putus asa. Lalu akhirnya akan menghambat dan menghancurkan kepribadian kita. Dan ada kekuatan kata-kata positif yang bisa mengangkat kita, yang
bisa membahagiakan kita, yang bisa membentuk diri kita jadi lebih semangat dan
lebih ceria.
Jadi intinya, Kita ini sudah dari dulu sejak kita kecil, terus menerus mendengar
kata-kata atau omongan. Baik omongan orang lain atau kata-kata yang kita ucapkan pada diri sendiri.
Itulah yang secara konstan dan berulang-ulang tanpa kita sadari, semua kata-kata yang kita dengar itu akan berubah menjadi “pesan”, lalu semua pesan itu tenggelam jauh ke dalam alam bawah sadar kita,
dan secara otomatis akan di-replay dalam pikiran kita menjadi “komunikasi internal”, yaitu “berbicara pada diri
sendiri”. Sekarang kita perjelas lagi. Kalau secara konstan kita sering dipuji, pujian itu jadi pesan positif . Kita jadi Pede. Dan kebalikannya kalau secara
konstan kita sering dihina, diabaikan dan diejek, itu jadi pesan negatif. Kita jadi merasa Minder.
Lalu Kita asumsikan saja, Kita ini sama
seperti pada umumnya orang-orang yang tumbuh besar dengan separuh pujian dan separuh hinaan. Itu artinya, Kita yang hidup sekarang ini, adalah Kita yang
sebagian menerima pesan positif yang
bikin Kita jadi “bagus”, sebagian lagi adalah Kita yang menerima pesan negatif yang bikin Kita jadi “rusak”. Paham kan? fifty:fifty!
Oh..ternyata! perkataan yang sering Kita dengar, atau perkataan yang sering Kita ucapkan selama ini, telah menjadi “pesan” di
alam bawah sadar, yang akhirnya mempengaruhi sikap dan kepribadian
Kita. ...Pantas saja Kita suka marah-marah,
bete atau minder. O eM Gi!.
Tapi jangan khawatir,
meskipun ada kebimbangan, ketakutan, dan tingkah
laku negatif lain yang “menghambat” diri
Kita untuk maju, yang bikin Kita jadi “rusak”, asalkan sekali saja Kita sadari penyebabnya,
maka Kita bisa melakukan sesuatu untuk
memperbaikinya. Caranya gampang saja koq. Ada dua jenis pesan
yang sering bolak-balik, lalu-lalang seliweran keluar masuk ke kepala Kita, ya
-itu tadi: pesan POSITIF
dan pesan NEGATIF. Lalu mulai sekarang, sebelum mereka berdua masuk menembus jauh ke alam
bawah sadar, Kita ayak / sortir dulu mereka. Cuma pesan positif yang boleh masuk. Pesan negatif
kalau masih nekat mau masuk juga, mesti bersedia dirubah dulu jadi positif,
supaya nanti pas sampai di tempatnya, dia akan mulai membentuk sikap yang
baru, dan akhirnya menciptakan perilaku
baru, kepercayaan diri yang positif dan konstruktif.
Cara membuat: ( oalah kayak bikin resep bakpao! )
Cara merubah
pesan negatif menjadi pesan positif adalah seperti ini: Sebetulnya seringkali walaupun
tanpa disadari, kita berkomunikasi secara internal atau berbicara kepada diri
sendiri . Dan kalau selama ini kita mengobrolkan berbagai hal yang
positif dengan diri ita sendiri maka, selamat! dan pertahankan! Tapi, kalau kita terbiasa
mengucapkan berbagai kata-kata yang akhirnya jadi pesan negatif buat kita
sendiri, maka semua pesan negatif itu akan menghancurkan keyakinan kita. Nah sekarang-lah waktunya kita merebut kontrol dengan selalu mengatakan pada diri sendiri
tentang apapun kebaikan yang kita inginkan di dalam hidup, dan menentukan nasib kita
sendiri. Ingat! kita bisa menciptakan berbagai pesan
positif untuk diri kita dan ucapkan terus menerus!, di ulang-ulang sampai aknirnya tertanam di alam bawah sadar kita secara permanen.
Contoh :
SAYA SANGGUP!, SAYA MAMPU MELAKUKANNYA!, SAYA PASTI BERHASIL!, SAYA HEBAT!
SAYA BAIK HATI,
SAYA DICINTAI, SAYA BAHAGIA, SAYA PUNYA TUJUAN HIDUP.
SAYA PEMALU -->DIRUBAH JADI --> SAYA MERASA NYAMAN BERBICARA DENGAN ORANG LAIN
Ingatlah selalu:
“Di dunia ini ada dua kekuatan. Yang satu positif dan yang satu lagi negatif. Keduanya seiring dan sejalan tanpa pernah bertemu satu sama lain. Waspadalah memilih untuk menggunakan yang Positif atau yang Negatif?”.
Dengan demikian berakhirlah bahasan kita mengenai: kita manusia yang setengahnya baik dan setengahnya lagi rusak! Semoga bermanfaat..
*****************************************
Bukan karena mudah, .... kita jadi bisa,
tapi karena kita yakin bisa,.... maka semuanya menjadi mudah.
Bukan karena tidak ada rintangan, .... kita jadi optimis,
tapi karena kita optimis,.... rintangan menjadi tidak ada.
Jangan katakan "Ya Allah, ... masalahku sangat besar!"
tapi, katakanlah " Hai masalah, ... Allah itu Maha Besar!"
Ada cuplikan, cerita dikit ya boss..?
tapi karena kita yakin bisa,.... maka semuanya menjadi mudah.
Bukan karena tidak ada rintangan, .... kita jadi optimis,
tapi karena kita optimis,.... rintangan menjadi tidak ada.
Jangan katakan "Ya Allah, ... masalahku sangat besar!"
tapi, katakanlah " Hai masalah, ... Allah itu Maha Besar!"
Ada cuplikan, cerita dikit ya boss..?
Anthony
Robbins sebelum umur 30 tahun berhasil meraih sukses besar. Luar biasa. Apa sih
rahasia sukses orang muda itu? "Communication is power," kata Robbins lewat bukunya yang terkenal Unlimited Power (1986). Menurut
Robbins, dalam dunia modern ini kualitas hidup seseorang identik dengan
kualitasnya dalam berkomunikasi terhadap diri sendiri (internal) maupun kepada
dunia luar (eksternal). Komunikasi internal menyangkut hal bagaimana Kita
menggambarkan diri Kita, mengatakan dan merasakan jati diri Kita. "Apa
yang Kita lakukan dalam hidup Kita ditentukan oleh bagaimana Kita berkomunikasi
dengan diri sendiri," jelas Robbins. " Maksudnya, komunikasi internal itu haruslah
bersifat positif. Bahkan peristiwa-peristiwa yang Kita alami, yang menyedihkan pun, tetap harus
di komunikasikan secara positif terhadap diri Kita. Sedang di sisi lain Robbins
menegaskan bagaimana kemahiran berkomunikasi dengan dunia luar (komunikasi
eksternal), menentukan tingkat
keberhasilan Kita bersama orang lain" kata Robbins meyakinkan.
Contoh kekuatan kata-kata:
Pertanyaan yang disusun secara benar:
Santri : " pak Ustadz , boleh gak ya, kalau saya berdoa sambil makan? "
Ustadz : " hus...dosa! "
Besoknya,.....pertanyaan santri di balik.
Santri : " pak Ustadz , boleh gak ya, saya makan sambil berdoa? "
Ustadz : " boleh nak, saat kita sedang makanpun, kita wajib mengingat Allah dan bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah "
Sekian dulu, salam POSI!
Santri : " pak Ustadz , boleh gak ya, kalau saya berdoa sambil makan? "
Ustadz : " hus...dosa! "
Besoknya,.....pertanyaan santri di balik.
Santri : " pak Ustadz , boleh gak ya, saya makan sambil berdoa? "
Ustadz : " boleh nak, saat kita sedang makanpun, kita wajib mengingat Allah dan bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah "
Sekian dulu, salam POSI!
===========888==========