APA YANG PERLU ANDA KETAHUI
TENTANG KANKER
Timbulnya penyakit bukan infeksi,yaitu penyakit akibat kemunduran
pertumbuhan sel (penyakit degeneratif)
seperti penyakit jantung dan penyakit kanker di Indonesia, erat kaitannya
dengan peralihan Indonesia dari negara pertanian menjadi negara industri
yang mengubah perilaku atau gaya hidup dan kebiasaan masyarakat.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua
tumor adalah kanker.
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal yg bukan radang.
Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada
umumnya tidak cepat membesar. Sel kanker mendesak jaringan sehat
sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang
memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada
umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas
pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke
jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan
kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker
dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari
tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh
kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat
tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut
menjadi terganggu.
Kanker dapat menimpa semua orang pada semua bagian tubuh dan pada
semua golongan umur. Kanker dapat timbul pada pria, wanita maupun anak-anak.
Walaupun kanker dapat timbul pada anak-anak, tetapi lebih sering
timbul pada orang dewasa, terutama pada orang yang berusia 40 tahun ke
atas. Ini disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon dan proses menua
atau kemunduran pertumbuhan sel.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya,
penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala, bila sudah ada
keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Pada stadium dini (awal) kanker tumbuh setempat. Oleh karena itu kalau
ada benjolan atau kelainan walaupun tidak dirasakan mengganggu perlu
diwaspadai dan dicurigai sebagai kanker sampai terbukti bukan kanker.
Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke
dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu :
? Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau
gangguan.
? Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
? Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.
? Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
? Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, mejadi makin besar
dan gatal.
? Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
? Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang
dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan
menghindari beberapa jenis kanker :
1. Mengenai makanan usahakan :
a. Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan.
b. Lebih banyak makan makanan berserat.
c. Lebih banyak makan makanan yang banyak mengandung vitamin A dan
C dan sayur-sayuran berwarna.
d. Lebih banyak makan makanan berwarna.
e. Mengurangi makan makanan yang telah diawetkan (misalnya diasinkan,
dibakar, diasap atau dengan bahan pengawet) atau disimpan terlalu
lama.
f. Membatasi minuman alkohol.
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual.
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok berhenti merokok.
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres.
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
Penyebab yang pasti dari kanker belum diketahui, namun hasil penelitian
dan studi menyatakan dengan jelas bahwa sebagian besar dari timbulnya
kanker dapat disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.
Yang dimaksud dengan gaya hidup yang tidak sehat adalah kebiasaan
makan yang tidak seimbang, kebiasaan merokok, kontak dengan sinar
matahari yang berlebihan, berganti-ganti pasangan seks dan lingkungan
hidup serta pekerjaan yang ada hubungannya dengan penyebab kanker.
Ada beberapa faktor penyebab yang telah terbukti dapat menimbulkan
kanker pada binatang percobaan, walaupun pada manusia belum dapat
dibuktikan dengan pasti. Namun faktor-faktor tersebut patut mendapat
perhatian.
Faktor-faktor atau zat-zat yang dapat menyebabkan kanker
disebut karsinogen. Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain:
Bahan Kimia:
Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada
perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja
menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan
Sembuh dari kanker : www.kankersehat.blogspot.com
kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat
meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.
Penyinaran yang berlebihan:
Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker
kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat
menimbulkan kanker kulit dan leukemia.
Virus:
Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel
kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
Hormon:
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah
mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa
penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan
dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti
payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
Rangsangan fisik berulang:
Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam
waktu yang lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan
terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut, karena luka atau cedera
pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempurna.
Beberapa jenis kanker letaknya tersembunyi dalam tubuh dan sedikit
sekali memberi gejala, sedangkan jenis lain dapat terlihat dengan lebih
mudah. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam
pemeriksaan maka kini kanker makin mudah ditemukan.
Salah satu pemeriksaan untuk skrining tersebut antara lain adalah Tes
Papaniocolaou (Pap Smear).
Bagi yang ada kecurigaan, maka pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan sitologi dan patologi anatomi
2. Tes-tes pertanda kanker dalam darah
3. Rontgen
4. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)
5. Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam)
6. Endoskopi (peneropongan alat tubuh bagian dalam)
7. Kolposkopi (peneropongan leher rahim).
Kanker tidak menular tetapi ada faktor penyebab yang dapat ditularkan.
Misalnya Human Papilome Virus. Beberapa contoh jenis kanker yang
terkait dengan kelainan genetik adalah kanker payudara, kanker ovarium,
kanker usus besar, kanker kulit, limphoma malignum, kanker mata, tumor
Wilms.
Pengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi
dari beberapa prosedur berikut :
1. Pembedahan (Operasi)
2. Penyinaran (Radioterapi)
3. Pemakaian obat-obatan pembunuh sel kanker ( sitostatika/kemoterapi)
4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
5. Pengobatan dengan hormon
Hasil pengobatan terutama tergantung pada stadium atau tingkatan
kanker pada waktu pengobatan dilakukan.
Pesan-Pesan Utama
1. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
2. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh dan pada
semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia di
atas 40 tahun.
3. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya,
penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah
ada keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut.
4. Sebagian jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor penyebab kanker.
5. Penyebab kanker belum dapat dipastikan, namun diketahui ada beberapa
faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Sembuh dari kanker : www.kankersehat.blogspot.com
6. Lebih dini kanker ditemukan dan diobati dengan cepat dan tepat, maka
lebih besar kemungkinannya untuk sembuh.
7. Kanker bukan penyakit menular dan beberapa jenis kanker terkait
dengan faktor genetik (faktor bawaan).
8. Prinsip pengobatan kanker pada umumnya sama. Sepuluh jenis kanker
yang paling sering ditemukan di Indonesia secara umum (gabungan pria
dan wanita) adalah : leher rahim, payudara, hati, paru, kulit, nasofaring,
kelenjar getah bening, usus besar, lain-lain (termasuk penyakit
trofoblas ganas).
WHO menyatakan bahwa sepertiga sampai setengah dari semua jenis
kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila ditemukan pada
tahap permulaan atau stadium dini.
Sisanya dapat diringankan penderitaannya. Oleh karena itu, upaya
mencegah kanker dan menemukan kanker pada stadium dini merupakan
upaya yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari
penderitaan kanker juga menekan biaya pengobatan kanker yang mahal.
(Sumber: Yayasan Kanker Indonesia - YKI) www.kankersehat.blogspot.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MENCEGAH KANKER
Penelitian terbaru menyebutkan, bahwa buah beri hitam dan brokoli serta beberapa sayuran segar dapat mengurangi risiko kanker esophagus dan saluran empedu. Sayur dan buah telah lama diketahui mampu mengurangi risiko munculnya kanker tertentu.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, Amerika Serikat menemukan bahwa brokoli dan beberapa sayuran segar dapat digunakan untuk melawan kanker kandung kemih.
Dengan menggunakan tikus, tim yang diketuai Dr. Yuesheng Zhang, professor ahli kanker ini mendemonstrasikan bahwa ekstrak brokoli dapat mengngari munculnya kanker kandung kemih sampai 70 persen.
“Penelitian kami yang terkini menunjukkan bahwa ekstrak brokoli dapat menghambat berkembangnya kanker kandung kemih. Kami belum tahu, apakah ekstrak yang sama dapat menghambat kanker kandung kemih bila sudah tumbuh,” ujar Zhang yang juga mengungkapkan bahwa kandungan sulforaphane pada brokoli inilah yang mampu mencegah kanker. “Selanjutnya kami berencana meneliti ekstrak brokoli untuk melawan kanker pada manusia,” jelas Zhang.
Tim kedua pada institute yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga porsi atau lebih sayuran mentah segar setiap bulan mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih sebanyak 40 persen. Sayuran segar ini antara lain brokoli, kobis, dan bunga kol.
Tim ini menganalisa kebiasaan diet pada 275 orang yang menderita kanker kandung kemih tahap awal dan 825 orang yang sehat. Para peneliti ini secara khusus menanyai seberapa banyak orang-orang ini mengonsumsi sayuran matang dan mentah yang mereka konsumsi sebelum terdiagnosis penyakit dan apakah mereka merokok.
Analisa ini menunjukkan bahwa makin mentah dan segar sayuran yang dikonsumsi, makin rendah risiko orang-orang ini menderita kanker kandung kemih. Sebagai perbandingan pada perokok dan mereka yang hanya mengonsumsi sayuran mentah kurang tiga porsi setiap hari, mereka yang bukan perokok dan mengonsumsi tiga porsi sayur mentah setiap hari, 73 persen lebih rendah risikonya menderita kanker kandung kemih.
“Dalam penelitian kami, ditemukan konsumsi sayuran segar dan mentah menurunkan risiko kanker kandung kemih pada perokok ringan dan berat,” ujar Li tang, ketua peneliti. Para peneliti ini menegaskan bahwa manfaat ini datang dari sayuran mentah dan segar.
“Ini juga menegaskan bahwa ada banyak ragam komponen dalam sayur dan buah yang bermanfaat menurunkan risiko kanker. Riset seperti ini membantu membantu kita memahami pengaruh nutrisi spesifik untuk tipe kanker tertentu,” jelas Colleen Doyle, Direktur Gisi dan Aktivitas Fisik pada American Cancer Society.
“Masaklah sayur secepat mungkin atau kalau mungkin konsumsilah sayuran segar setiap hari sekurangnya lima porsi, lima jenis warna. Makanan-makanan ini banyak mengandung antioksidan dan fitokimia. Kanker pasti enggan mampir di tubuh Anda,” jelas Doyle.
MENGONSUMSI sayuran hijau seperti brokoli bukan saja memberi nutrisi dan vitamin penting bagi tubuh Anda. Kebiasaan memakan beberapa porsi brokoli setiap minggu ternyata dapat melindungi pria dari kenker prostat.
Seperti dilaporkan ilmuwan dari Inggris, Rabu (2/7), brokoli berpotensi besar menjadi makanan pencegah kanker karena kandungan alaminya memiliki mekanisme unik melawan kanker.
Richard Mithen, ahli biologi dari Institute of Food Research, menjelaskan, senyawa dalam brokoli dapat memicu perubahan genetik dalam tubuh hingga mencapai ratusan. Selain itu, zat-zat dalam brokoli juga mengaktifkan gen-gen yang mampu melawan kanker serta menonaktikan gen-gen yang menyuplai perkembangan tumor.
Sebelumnya memang banyak sekali bukti penelitian yang mendukung pentingnya diet buah dan sayuran untuk menekan risiko kanker. Namun, Mithen mengklaim bahwa risetnya, yang juga dipublikasi dalam Public Library of Science journal PLoS One, adalah penelitian pertama pada manusia yang menyelidiki potensi dan proses mekanismenya secara biologis. "Setiap orang menyarankan untuk mengonsumsi sayuran, tetapi tak satu pun yang bisa menjelaskan mengapa. Penelitian kami mampu menjelaskan mengapa sayuran sangat baik," ungkap Mithen yang memimpin riset ini.
Kanker prostat kini tercatat sebagai penyakit pembunuh kedua tertinggi pada pria setelah kanker paru-paru. Setiap tahun, sekitar 680.000 pria di seluruh dunia didiagnosa menderita penyakit ini dan sekitar 220.000 di antaranya meninggal.
Dalam risetnya, Mithen beserta timnya melibatkan puluhan pria yang mengidap lesi prakanker yang berisiko menjadi kanker prostat. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, yakni yang mendapat asupan brokoli dan grup kacang polong. Setiap minggu selama satu tahun kelompok ini diberi empat porsi makanan ekstra brokoli atau kacang polong.
Para ahli juga mengambil contoh jaringan selama berjalannya penelitian dan mereka menemukan bahwa pria yang makan brokoli menunjukkan perubahan gen yang berperan penting dalam melawan kanker. Menurut peneliti, manfaat yang sama juga kemungkinan akan didapat dari sayuran dari jenis Cruciferae atau Brassicaceae yang mengandung senyawa isothiocyanate, seperti kubis kailan, kembang kol, kubis, arugula, selada air, dan horse radish (sejenis lobak).
Namun begitu, lanjut Mithen, brokoli memiliki sejenis bahan khusus yang sangat kuat bernama sulforaphane, yang diyakini membuat sayuran-sayuran hijau memiliki senjata ekstra penangkal kanker. "Ketika orang mengidap kanker, sejumlah gen dinonaktifkan dan beberapa lain diaktifkan. Apa yang dilakukan oleh senyawa dalam brokoli tampaknya mengaktifkan gen-gen yang mencegah pertumbuhan kanker dan mematikan gel lainnya yang membuat tumor menyebar," papar Mithen.
Ia menambahkan, pemakan brokoli menunjukkan 400 hingga 500 perubahan genetik positif dalam tubuhnya, di mana pria yang memiliki sejenis gen bernama GSTM1 mendapatkan manfaat maksimal dari brokoli. Tercatat setengah dari seluruh populasi membawa gen jenis ini.
Peneliti memang tidak memantau lebih jauh para partisipan untuk mengetahui siapa yang akhirnya menderita kanker. Namun, penemuan ini mendukung ide bahwa dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran setiap minggu dapat memberikan perubahan besar bagi kesehatan.
Mithen mengindikasikan bahwa senyawa penting dalam sayuran ini juga kemungkinan besar akan memberi faedah yang sama bagi bagian organ lainnya dan bahkan dapat melindungi dari berbagai jenis kanker. "Anda tidak perlu mengubah diet, hanya butuh lebih banyak porsi sayuran untuk membuat perubahan besar," tagasnya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
PEPAYA SEBAGAI OBAT KANKER DAN TELAPAK KAKI PECAH-PECAH
Kunyit Putih
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Tapak dara
Tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Penggunaan Tapak dara Untuk Obat Kanker
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara dan buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah mendidih sampai tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
Keladi tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu diminum. Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
Temu lawak
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat. Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
Daun dewa
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar, 30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput pearl, 30 gram rumput lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian diminum selagi hangat.
Daun ceremai
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga gelas air hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
Benalu
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
( http://kankersehat.blogspot.com)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
TENTANG KANKER
Timbulnya penyakit bukan infeksi,yaitu penyakit akibat kemunduran
pertumbuhan sel (penyakit degeneratif)
seperti penyakit jantung dan penyakit kanker di Indonesia, erat kaitannya
dengan peralihan Indonesia dari negara pertanian menjadi negara industri
yang mengubah perilaku atau gaya hidup dan kebiasaan masyarakat.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya,
sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua
tumor adalah kanker.
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal yg bukan radang.
Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada
umumnya tidak cepat membesar. Sel kanker mendesak jaringan sehat
sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang
memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada
umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas
pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke
jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan
kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker
dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari
tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh
kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat
tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut
menjadi terganggu.
Kanker dapat menimpa semua orang pada semua bagian tubuh dan pada
semua golongan umur. Kanker dapat timbul pada pria, wanita maupun anak-anak.
Walaupun kanker dapat timbul pada anak-anak, tetapi lebih sering
timbul pada orang dewasa, terutama pada orang yang berusia 40 tahun ke
atas. Ini disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon dan proses menua
atau kemunduran pertumbuhan sel.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya,
penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala, bila sudah ada
keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Pada stadium dini (awal) kanker tumbuh setempat. Oleh karena itu kalau
ada benjolan atau kelainan walaupun tidak dirasakan mengganggu perlu
diwaspadai dan dicurigai sebagai kanker sampai terbukti bukan kanker.
Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke
dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu :
? Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau
gangguan.
? Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
? Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh.
? Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
? Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, mejadi makin besar
dan gatal.
? Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
? Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.
Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang
dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan
menghindari beberapa jenis kanker :
1. Mengenai makanan usahakan :
a. Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan.
b. Lebih banyak makan makanan berserat.
c. Lebih banyak makan makanan yang banyak mengandung vitamin A dan
C dan sayur-sayuran berwarna.
d. Lebih banyak makan makanan berwarna.
e. Mengurangi makan makanan yang telah diawetkan (misalnya diasinkan,
dibakar, diasap atau dengan bahan pengawet) atau disimpan terlalu
lama.
f. Membatasi minuman alkohol.
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual.
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok berhenti merokok.
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stres.
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
Penyebab yang pasti dari kanker belum diketahui, namun hasil penelitian
dan studi menyatakan dengan jelas bahwa sebagian besar dari timbulnya
kanker dapat disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.
Yang dimaksud dengan gaya hidup yang tidak sehat adalah kebiasaan
makan yang tidak seimbang, kebiasaan merokok, kontak dengan sinar
matahari yang berlebihan, berganti-ganti pasangan seks dan lingkungan
hidup serta pekerjaan yang ada hubungannya dengan penyebab kanker.
Ada beberapa faktor penyebab yang telah terbukti dapat menimbulkan
kanker pada binatang percobaan, walaupun pada manusia belum dapat
dibuktikan dengan pasti. Namun faktor-faktor tersebut patut mendapat
perhatian.
Faktor-faktor atau zat-zat yang dapat menyebabkan kanker
disebut karsinogen. Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain:
Bahan Kimia:
Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada
perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja
menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan
Sembuh dari kanker : www.kankersehat.blogspot.com
kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat
meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker.
Penyinaran yang berlebihan:
Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker
kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat
menimbulkan kanker kulit dan leukemia.
Virus:
Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel
kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.
Hormon:
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah
mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa
penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan
dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti
payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria).
Rangsangan fisik berulang:
Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam
waktu yang lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan
terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut, karena luka atau cedera
pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempurna.
Beberapa jenis kanker letaknya tersembunyi dalam tubuh dan sedikit
sekali memberi gejala, sedangkan jenis lain dapat terlihat dengan lebih
mudah. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam
pemeriksaan maka kini kanker makin mudah ditemukan.
Salah satu pemeriksaan untuk skrining tersebut antara lain adalah Tes
Papaniocolaou (Pap Smear).
Bagi yang ada kecurigaan, maka pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan sitologi dan patologi anatomi
2. Tes-tes pertanda kanker dalam darah
3. Rontgen
4. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)
5. Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam)
6. Endoskopi (peneropongan alat tubuh bagian dalam)
7. Kolposkopi (peneropongan leher rahim).
Kanker tidak menular tetapi ada faktor penyebab yang dapat ditularkan.
Misalnya Human Papilome Virus. Beberapa contoh jenis kanker yang
terkait dengan kelainan genetik adalah kanker payudara, kanker ovarium,
kanker usus besar, kanker kulit, limphoma malignum, kanker mata, tumor
Wilms.
Pengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi
dari beberapa prosedur berikut :
1. Pembedahan (Operasi)
2. Penyinaran (Radioterapi)
3. Pemakaian obat-obatan pembunuh sel kanker ( sitostatika/kemoterapi)
4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
5. Pengobatan dengan hormon
Hasil pengobatan terutama tergantung pada stadium atau tingkatan
kanker pada waktu pengobatan dilakukan.
Pesan-Pesan Utama
1. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
2. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh dan pada
semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia di
atas 40 tahun.
3. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya,
penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah
ada keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut.
4. Sebagian jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor penyebab kanker.
5. Penyebab kanker belum dapat dipastikan, namun diketahui ada beberapa
faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Sembuh dari kanker : www.kankersehat.blogspot.com
6. Lebih dini kanker ditemukan dan diobati dengan cepat dan tepat, maka
lebih besar kemungkinannya untuk sembuh.
7. Kanker bukan penyakit menular dan beberapa jenis kanker terkait
dengan faktor genetik (faktor bawaan).
8. Prinsip pengobatan kanker pada umumnya sama. Sepuluh jenis kanker
yang paling sering ditemukan di Indonesia secara umum (gabungan pria
dan wanita) adalah : leher rahim, payudara, hati, paru, kulit, nasofaring,
kelenjar getah bening, usus besar, lain-lain (termasuk penyakit
trofoblas ganas).
WHO menyatakan bahwa sepertiga sampai setengah dari semua jenis
kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila ditemukan pada
tahap permulaan atau stadium dini.
Sisanya dapat diringankan penderitaannya. Oleh karena itu, upaya
mencegah kanker dan menemukan kanker pada stadium dini merupakan
upaya yang penting karena disamping membebaskan masyarakat dari
penderitaan kanker juga menekan biaya pengobatan kanker yang mahal.
(Sumber: Yayasan Kanker Indonesia - YKI) www.kankersehat.blogspot.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MENCEGAH KANKER
Penelitian terbaru menyebutkan, bahwa buah beri hitam dan brokoli serta beberapa sayuran segar dapat mengurangi risiko kanker esophagus dan saluran empedu. Sayur dan buah telah lama diketahui mampu mengurangi risiko munculnya kanker tertentu.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, Amerika Serikat menemukan bahwa brokoli dan beberapa sayuran segar dapat digunakan untuk melawan kanker kandung kemih.
Dengan menggunakan tikus, tim yang diketuai Dr. Yuesheng Zhang, professor ahli kanker ini mendemonstrasikan bahwa ekstrak brokoli dapat mengngari munculnya kanker kandung kemih sampai 70 persen.
“Penelitian kami yang terkini menunjukkan bahwa ekstrak brokoli dapat menghambat berkembangnya kanker kandung kemih. Kami belum tahu, apakah ekstrak yang sama dapat menghambat kanker kandung kemih bila sudah tumbuh,” ujar Zhang yang juga mengungkapkan bahwa kandungan sulforaphane pada brokoli inilah yang mampu mencegah kanker. “Selanjutnya kami berencana meneliti ekstrak brokoli untuk melawan kanker pada manusia,” jelas Zhang.
Tim kedua pada institute yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga porsi atau lebih sayuran mentah segar setiap bulan mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih sebanyak 40 persen. Sayuran segar ini antara lain brokoli, kobis, dan bunga kol.
Tim ini menganalisa kebiasaan diet pada 275 orang yang menderita kanker kandung kemih tahap awal dan 825 orang yang sehat. Para peneliti ini secara khusus menanyai seberapa banyak orang-orang ini mengonsumsi sayuran matang dan mentah yang mereka konsumsi sebelum terdiagnosis penyakit dan apakah mereka merokok.
Analisa ini menunjukkan bahwa makin mentah dan segar sayuran yang dikonsumsi, makin rendah risiko orang-orang ini menderita kanker kandung kemih. Sebagai perbandingan pada perokok dan mereka yang hanya mengonsumsi sayuran mentah kurang tiga porsi setiap hari, mereka yang bukan perokok dan mengonsumsi tiga porsi sayur mentah setiap hari, 73 persen lebih rendah risikonya menderita kanker kandung kemih.
“Dalam penelitian kami, ditemukan konsumsi sayuran segar dan mentah menurunkan risiko kanker kandung kemih pada perokok ringan dan berat,” ujar Li tang, ketua peneliti. Para peneliti ini menegaskan bahwa manfaat ini datang dari sayuran mentah dan segar.
“Ini juga menegaskan bahwa ada banyak ragam komponen dalam sayur dan buah yang bermanfaat menurunkan risiko kanker. Riset seperti ini membantu membantu kita memahami pengaruh nutrisi spesifik untuk tipe kanker tertentu,” jelas Colleen Doyle, Direktur Gisi dan Aktivitas Fisik pada American Cancer Society.
“Masaklah sayur secepat mungkin atau kalau mungkin konsumsilah sayuran segar setiap hari sekurangnya lima porsi, lima jenis warna. Makanan-makanan ini banyak mengandung antioksidan dan fitokimia. Kanker pasti enggan mampir di tubuh Anda,” jelas Doyle.
MENGONSUMSI sayuran hijau seperti brokoli bukan saja memberi nutrisi dan vitamin penting bagi tubuh Anda. Kebiasaan memakan beberapa porsi brokoli setiap minggu ternyata dapat melindungi pria dari kenker prostat.
Seperti dilaporkan ilmuwan dari Inggris, Rabu (2/7), brokoli berpotensi besar menjadi makanan pencegah kanker karena kandungan alaminya memiliki mekanisme unik melawan kanker.
Richard Mithen, ahli biologi dari Institute of Food Research, menjelaskan, senyawa dalam brokoli dapat memicu perubahan genetik dalam tubuh hingga mencapai ratusan. Selain itu, zat-zat dalam brokoli juga mengaktifkan gen-gen yang mampu melawan kanker serta menonaktikan gen-gen yang menyuplai perkembangan tumor.
Sebelumnya memang banyak sekali bukti penelitian yang mendukung pentingnya diet buah dan sayuran untuk menekan risiko kanker. Namun, Mithen mengklaim bahwa risetnya, yang juga dipublikasi dalam Public Library of Science journal PLoS One, adalah penelitian pertama pada manusia yang menyelidiki potensi dan proses mekanismenya secara biologis. "Setiap orang menyarankan untuk mengonsumsi sayuran, tetapi tak satu pun yang bisa menjelaskan mengapa. Penelitian kami mampu menjelaskan mengapa sayuran sangat baik," ungkap Mithen yang memimpin riset ini.
Kanker prostat kini tercatat sebagai penyakit pembunuh kedua tertinggi pada pria setelah kanker paru-paru. Setiap tahun, sekitar 680.000 pria di seluruh dunia didiagnosa menderita penyakit ini dan sekitar 220.000 di antaranya meninggal.
Dalam risetnya, Mithen beserta timnya melibatkan puluhan pria yang mengidap lesi prakanker yang berisiko menjadi kanker prostat. Partisipan dibagi dalam dua kelompok, yakni yang mendapat asupan brokoli dan grup kacang polong. Setiap minggu selama satu tahun kelompok ini diberi empat porsi makanan ekstra brokoli atau kacang polong.
Para ahli juga mengambil contoh jaringan selama berjalannya penelitian dan mereka menemukan bahwa pria yang makan brokoli menunjukkan perubahan gen yang berperan penting dalam melawan kanker. Menurut peneliti, manfaat yang sama juga kemungkinan akan didapat dari sayuran dari jenis Cruciferae atau Brassicaceae yang mengandung senyawa isothiocyanate, seperti kubis kailan, kembang kol, kubis, arugula, selada air, dan horse radish (sejenis lobak).
Namun begitu, lanjut Mithen, brokoli memiliki sejenis bahan khusus yang sangat kuat bernama sulforaphane, yang diyakini membuat sayuran-sayuran hijau memiliki senjata ekstra penangkal kanker. "Ketika orang mengidap kanker, sejumlah gen dinonaktifkan dan beberapa lain diaktifkan. Apa yang dilakukan oleh senyawa dalam brokoli tampaknya mengaktifkan gen-gen yang mencegah pertumbuhan kanker dan mematikan gel lainnya yang membuat tumor menyebar," papar Mithen.
Ia menambahkan, pemakan brokoli menunjukkan 400 hingga 500 perubahan genetik positif dalam tubuhnya, di mana pria yang memiliki sejenis gen bernama GSTM1 mendapatkan manfaat maksimal dari brokoli. Tercatat setengah dari seluruh populasi membawa gen jenis ini.
Peneliti memang tidak memantau lebih jauh para partisipan untuk mengetahui siapa yang akhirnya menderita kanker. Namun, penemuan ini mendukung ide bahwa dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran setiap minggu dapat memberikan perubahan besar bagi kesehatan.
Mithen mengindikasikan bahwa senyawa penting dalam sayuran ini juga kemungkinan besar akan memberi faedah yang sama bagi bagian organ lainnya dan bahkan dapat melindungi dari berbagai jenis kanker. "Anda tidak perlu mengubah diet, hanya butuh lebih banyak porsi sayuran untuk membuat perubahan besar," tagasnya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
PEPAYA SEBAGAI OBAT KANKER DAN TELAPAK KAKI PECAH-PECAH
Buah pepaya selama ini hanya dikenal sebagai buah pencuci mulut. Namun kini, hasil penelitian membuktikan lain. Dari akar hingga daun pepaya memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga sebagai bahan dasar kosmetik, dan mampu melawan kanker.
Sebenarnya, pepaya bukan tanaman asli Indonesia. Pepaya merupakan tanaman dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini banyak tumbuh di Meksiko dan Costa Rica. Tanaman tersebut bisa tumbuh subur di daerah tropis maupun sub tropis. Baahkan, tanaman buah ini bisa tumbuh dan berkembang di daerah-daerah basah dan kering, dataran rendah maupun dataran tinggi, seeperti daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.
Tinggi tanaman ini bisa mencapai 8-10 meter, tergantung dari besar kecilnya kadar air dan unsur hara dalam tanah. Di Indonesia, sentra pengembangan pepaya terdapat di hampir seluruh Pulau Jawa, Sumatra Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
1. Kandungan Pepaya
Buah pepaya mengandung berbagai nutrisi yang berguna bagi tubuh. Seperti aneka vitamin, betakaroten, protein, lemak dan berbagai enzim dan senyawa yang sangat berguna bagi tubuh manusia. “Tetapi menurut saya, yang paling banyak terdapat dalam pepaya adalah vitamin A dan betakaroten. Fungsi betakaroten adalah sebagai antioksidan,” jelas Bambang S. Djokolelono, seorang herbalis dan holistic instruktur yang memiliki sebuah klinik pengobatan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Senyawa paling terkenal yang terkandung dalam pepaya adalah papain. Senyawa ini terkenal karena fungsinya sebagai proteolitik atau enzim pemecah protein. Papain sekarang sudah banyak dipergunakan dalam industri, sebagai bahan obat-obatan, kosmetik dan tekstil. Buah pepaya merupakan penghasil papain terbanyak, yakni sekitar 400 milk clotting units (MCU) gram. Beda dengan bagian batang dan daun pepaya yang hanya menghasilkan 200 MCU/gram.
Ada tiga macam papain yang diproduksi pepaya. Papain kasar (crude papain), papain bersih (refined papain) dan papain murni (pure papain). Untuk mendapatkan papain terbaik, pihak Botanical Derivatives Catalogue Amerika Serikat telah menetapkan standar mutu papain. Jika papain yang dihasilkan sebuah perusahaan atau negara tidak memenuhi standar yang ditntukan, dianggap tidak layak untuk memasuki pasaran Amerika dan Eropa. Hanya saja, tidak ada kejelasan bagaimana caranya menentukan standar mutu papain yang ingin dicapai.
2. Manfaat Pepaya
Sebagai seseorang yang telah menggeluti dunia herbal sejak tahun 2002, Bambang mengakui, di balik rasa enaknya, pepaya mempunyai berbagai manfaat. “Para ibu rumah tangga mungkin sudah tahu salah stu manfaat getah buah pepaya. Ternyata, getah yang berasal dri buah pepaya bisa digunakan untuk mempercepat proses pelunakan daging. Sementara buah pepaya matang, sangat berguna untuk memperlancar proses pencernaan,” jelasnya.
Menurut Bambang, masalah pecernaan sangat penting. Kalau hal ini tidak segera diatasi, maka akan menjalar ke bagian tubuh yang lain. Itu sebabnya, di China dikembangkan pola pengobatan tradisional yang menggunakan pepaya sebagai bahan dasar obat-obatan. Terutama untuk mengatasi gangguan pencernaan, herbalis ini menganjurkan untuk meminum ramuan yang terbuat dari pepaya.
Caranya, ambil buah pepaya dengan ukuran tertentu. Gunakan buah pepaya yang masih memiliki kulit dan biji lantas diblender hingga diperoleh cairan halus. Kemudian saring airnya dan minum sebanyak 200 cc setiap tiga hari. Bagi yang mengalami kesulitan pencernaan, ramuan ini diyakini mampu memperlancar proses pencernaan hanya dalam beberapa hari.
Ternyata, buah pepaya tidak hanya digunakan untuk mmemperlancar proses pencernaan. Pada tahun 1997, Yayasan Kanker International mengumumkan bahwa kandungan Vitamin C dan karoten dalam buah pepaya, mampu mencegah kanker. Selain itu, buah pepaya juga dapat dimanfaatkan melawan kanker kolon, kanker pankreas, kanker kantung kemih dan kanker payudara, selain mampu mengurangi radikal bebas yang menjadi biang kanker.
Pepaya tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini kandungan papain dalam pepaya sudah dikembangkan untuk bahan kecantikan. Papain menjadi bahan dasar pembuatan krim dan pembersih muka. Karena papain dipercaya mampu melarutkan sel-sel mati yang melekat pad kulit terlepas. Seperti noda dan flek pada kulit. Papain juga digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, karena fungsinya yang dapat membersihkan sisa-sisa makanan yang melekat di gigi
Pepaya juga dapat digunakan sebagai bahan dasar obat jerawat. Caranya, ambil daun pepaya yang sudah tua kemudian dijemur hingga kering lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditambahkan satu setengah sendok air sebelum dioleskan pada bagian wajah yang ditumbuhi jerawat.
Kalau daun pepaya mampu mengatasi jerawat, getah pepaya sangat mujarab untuk mengobati telapak kaki yang pecah. Caranya, sering-seringlah mengoleskan getah pepaya pada telapak kaki yang pecah sampai sembuh.
(Dikutip dari: forum.indogamers.us)
Memakan kenari diduga memberi tubuh asam lemak esensial omega-3, anti-oksidan, dan phytosterol, zat yang mengurangi resiko kanker payudara, demikian hasil satu studi yang disajikan Selasa (21/4) pada Pertemuan Tahunan Ke-100 2009 Asosiauntuk Riset Kanker Amerika.
Phytosterol (yang juga disebut plant sterol) merupakan sekelompok alkohol steroid, phytochemical alamiah yang terdapat pada tanaman.
Phytosterol berbentuk bubuk putih dengan aroma khas yang tak menyengat tidak larut di dalam air dan larut di dalam alkohol. Zat tersebut memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai bahan tambahan makanan guna menurunkan kadar kolesterol, serta pada obat dan kosmetika.
Elaine Hardman, pembantu profesor di bidang obat di "Marshall University School of Medicine", mengatakan, meskipun studinya dilakukan pada hewan laboratorium dan bukan manusia, orang mesti memperhatikan saran agar makan lebih banyak kenari.
"Kenari lebih baik daripada kue, buah segar, atau keripik kentang ketika anda memerlukan kudapan," kata Hardman.
Hardman dan rekannya mengkaji tikus yang diberi makan makanan yang mereka perkirakan sama dengan porsi manusia, dua ons kenari per hari. Satu kelompok terpisah tikus diberi makanan yang dipantau.
Pemeriksaan standard memperlihatkan konsumsi kenari secara mencolok menurunkan peristiwa tumor payudara, jumlah kelenjar tumor dan ukuran tumor.
"Tikus laboratorium ini secara khusus memiliki 100 persen peristiwa tumor dalam lima bulan; konsumsi kenari menghambat perkembangan tumor itu sampai setidaknya tiga pekan," kata Hardman.
Analisis molekuler memperlihatkan, peningkatan konsumsi asam lemak omega-3 memberi sumbangan pada penurunan peristiwa tumor, tapi beberapa bagian lain kenari juga memberi sumbangan.
"Dengan campur-tangan makanan, anda menyaksikan banyak mekanisme ketika berurusan dengan seluruh makanan," kata Hardman. "Jelas bahwa kenari memberi sumbangan bagi makanan sehat sehingga dapat mengurangi kanker payudara." (kompas.com)
Phytosterol (yang juga disebut plant sterol) merupakan sekelompok alkohol steroid, phytochemical alamiah yang terdapat pada tanaman.
Phytosterol berbentuk bubuk putih dengan aroma khas yang tak menyengat tidak larut di dalam air dan larut di dalam alkohol. Zat tersebut memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai bahan tambahan makanan guna menurunkan kadar kolesterol, serta pada obat dan kosmetika.
Elaine Hardman, pembantu profesor di bidang obat di "Marshall University School of Medicine", mengatakan, meskipun studinya dilakukan pada hewan laboratorium dan bukan manusia, orang mesti memperhatikan saran agar makan lebih banyak kenari.
"Kenari lebih baik daripada kue, buah segar, atau keripik kentang ketika anda memerlukan kudapan," kata Hardman.
Hardman dan rekannya mengkaji tikus yang diberi makan makanan yang mereka perkirakan sama dengan porsi manusia, dua ons kenari per hari. Satu kelompok terpisah tikus diberi makanan yang dipantau.
Pemeriksaan standard memperlihatkan konsumsi kenari secara mencolok menurunkan peristiwa tumor payudara, jumlah kelenjar tumor dan ukuran tumor.
"Tikus laboratorium ini secara khusus memiliki 100 persen peristiwa tumor dalam lima bulan; konsumsi kenari menghambat perkembangan tumor itu sampai setidaknya tiga pekan," kata Hardman.
Analisis molekuler memperlihatkan, peningkatan konsumsi asam lemak omega-3 memberi sumbangan pada penurunan peristiwa tumor, tapi beberapa bagian lain kenari juga memberi sumbangan.
"Dengan campur-tangan makanan, anda menyaksikan banyak mekanisme ketika berurusan dengan seluruh makanan," kata Hardman. "Jelas bahwa kenari memberi sumbangan bagi makanan sehat sehingga dapat mengurangi kanker payudara." (kompas.com)
TANAMAN PELAWAN KANKER
Kunyit Putih
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Tapak dara
Tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Penggunaan Tapak dara Untuk Obat Kanker
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara dan buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah mendidih sampai tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
Keladi tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu diminum. Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
Temu lawak
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat. Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
Daun dewa
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar, 30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput pearl, 30 gram rumput lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian diminum selagi hangat.
Daun ceremai
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga gelas air hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
Benalu
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
( http://kankersehat.blogspot.com)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
OBAT CANCER
Date: Tue, 6 Apr 2004 17:36:26 +0700
Tolong di forward untuk yang membutuhkan
Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker
di Indonesia dapat
memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan
ditemukannya tanaman "keladi
tikus" (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber)
sebagai tanaman obat yang
dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit
kanker dan berbagai
penyakit berat lain.
Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25
sampai 30 sentimeter ini
hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar
matahari langsung. "Tanaman
ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,"
Date: Tue, 6 Apr 2004 17:36:26 +0700
Tolong di forward untuk yang membutuhkan
Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker
di Indonesia dapat
memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan
ditemukannya tanaman "keladi
tikus" (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber)
sebagai tanaman obat yang
dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit
kanker dan berbagai
penyakit berat lain.
Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25
sampai 30 sentimeter ini
hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar
matahari langsung. "Tanaman
ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,"
kata Drs.Patoppoi Pasau,orang pertama yang menemukan
tanaman itu di Indonesia.
Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995
oleh Prof Dr Chris
K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD
dari Universiti Sains
Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang,
Malaysia. Lembaga perawatan
kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu
ribuan pasien dari
Malaysia, Amerika, Inggris, Australia, Selandia
Baru, Singapura, dan
berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh
Patoppoi di Pekalongan,Jawa
Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan
harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker
ganas tersebut diangkat
melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani
kemoterapi (suntikan kimia
untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan
penyebaran sel-sel kanker
tersebut. "Sebelum menjalani kemoterapi,dokter
mengatakan agar kami
menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan
hilangnya nafsu makan," jelas
Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi,
Patoppoi terus berusaha
mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk
mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung
terbang ke Malaysia untuk
membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli
biologi. Ketika sedang
berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak
sengaja dia melihat dan
membaca buku mengenai pengobatan kanker yang
berjudul Cancer, Yet They Live
karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli
buku tersebut. Begitu
menemukan buku itu, saya malah tidak Jadi membeli
teh Lin Qi, tapi langsung
pulang ke Indonesia," kenang Patoppoi sambil
tersenyum.
Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi,
pensiunan pejabat Departemen
Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari
tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di
berbagai tempat,
familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas
menghubunginya. Ternyata, mereka
menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan
tanaman tersebut dan
mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk
menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi
dan menjelaskan bahwa
tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar
tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut
Patoppoi.
Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk
kesembuhan, Patoppoi mulai
memproses tanaman tersebut sesuai dengan
langkah-langkah pada buku tersebut
untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi
menghubungi putranya, Boni
Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan
tanaman tersebut.
"Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya
mulai mencari di pinggir
sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan
tanaman tersebut tumbuh liar
di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi
ayahnya saat itu. Selama
mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami
penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya
berhenti rontok, kulitnya
tidak rusak
dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya
pun kembali normal,"
lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri
Patoppoi menjalani
pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif,
dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta," kata
Patoppoi. Para
dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa
yang diberikan pada
isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah
salah memberikan dosis
kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.
Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent
Tuber, para dokter pun
mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya.
Apalagi
melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami
efek samping kemoterapi
yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang
seharusnya tiga bulan
sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi
karena sesuatu hal, para
dokter tersebut tidak mau mendukung secara
terang-terangan penggunaan
tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung
Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan
peningkatan keadaan
isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman
tersebut banyak terdapat
di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan
penggunaan tanaman ini di
Indonesia. Kemudian Dr. Teo langsung membalas
fax kami, tetapi mereka
tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena
jarak yang jauh,"
sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan
agar buku mereka
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan
disebar-luaskan di Indonesia,
Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak
bekerja sama dan
berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu
penderita kanker di Indonesia.
Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos
mengulas habis mengenai
meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan
handal Jawa Pos,
Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala,
penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos,
ternyata sama dengan
salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker
usus yang dijelaskan
di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut
berhasil
menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung
menulis di kolom
Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan
tanggapan yang diterimanya
benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa
sekitar 30 telepon yang
masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang
yang datang ke
sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH.
Khamdani, Buduran Sidoarjo.
Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker
Mulut Rahim stadium
dini.
Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus
dioperasi. Tetapi karena
belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya
laku dijual untuk biaya
operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman
dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien
tersebut datang lagi dan
melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan
mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat
tinggi, Patoppoi
berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan, Sampurno,
Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia.
Di kantor Pusat Cancer
Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan
lebih lanjut
mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki
nama Indonesia.
Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet
They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan
dalam buku tersebut,
serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang
melawan kanker.
Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar
Patoppoi mendirikan
perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka
secara resmi,
Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan
lembaga sosial Cancer
Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin
bulanan Cancer Care,
yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta, telp. 021-4894745, dan di
Buduran, Sidoarjo.
Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk
pengobatan tersebut
secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi
ekstrak Keladi Tikus
dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan
dengan berbagai
tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan
tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus
mengisi formulir yang
menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan
dikirimkan melalui fax ke
Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan
akan
kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep
sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia,
sekitar 40-60 Ringgit
Malaysia," lanjut Boni. "Jadi pasien hanya membayar
biaya fax dan obat, kami
tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang
mampu,Dr.Teo bisa
memberikan perpanjangan waktu pembayaran."
tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang
dicoba oleh salah satu
dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang
mengidap kanker ginjal. Ada
dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah
menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit
terbesar di Surabaya
ini.Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak
sempat diberi
pengobatan dengan keladi tikus, karena telah
ditangani oleh rekan-rekan
dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah
menjalani kemoterapi dan
radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan
rambut, kulit rusak dan
gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua
yang mengidap kanker
ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga
memberikan pil keladi tikus
untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek
yang dialami penderita
pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal.
Tetapi dokter ini menolak
untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini
belum resmi diteliti di
Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya
mengetahui bahwa dia memakai
pengobatan alternatif, mereka akan memberikan
predikat sebagai "ter-kun"
atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka
antara pengobatan
konvensional dan modern," kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima
dan memberikan bantuan
kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat
putaw dan sabu-sabu di
Surabaya, yang pada akhirnya pecandu tersebut
mendapat kanker paru-paru.
Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut
mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya
cukup mengejutkan,
karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan
racun narkoba dari
peredaran darah penderita dan mengatasi
ketergantungan pada narkoba
tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa
menetralisir racun dengan keladi
tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena
pasti akan timbul
resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis
mandi berkubang lagi,"
sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung
kesakitan akibat serangan
kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar
rasa sakit sudah tidak
mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat
kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa
kesakitan.
Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit
yang telah disembuhkan
adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti
kanker payudara,
paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat,
ginjal, leher rahim,
tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan
hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang
menghabiskan milyaran Ringgit
Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna
bagi dunia kesehatan.
Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih
lanjut sehubungan dengan
artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan
lembaga sosial "Cancer
Care Indonesia" beralamat di
Jl. Kayu Putih 4 no. 5 Jakarta, telp : 021-4894745 Orkes - olah raga dan kesehatan
Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995
oleh Prof Dr Chris
K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD
dari Universiti Sains
Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang,
Malaysia. Lembaga perawatan
kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu
ribuan pasien dari
Malaysia, Amerika, Inggris, Australia, Selandia
Baru, Singapura, dan
berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh
Patoppoi di Pekalongan,Jawa
Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan
harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker
ganas tersebut diangkat
melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani
kemoterapi (suntikan kimia
untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan
penyebaran sel-sel kanker
tersebut. "Sebelum menjalani kemoterapi,dokter
mengatakan agar kami
menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan
hilangnya nafsu makan," jelas
Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi,
Patoppoi terus berusaha
mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk
mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung
terbang ke Malaysia untuk
membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli
biologi. Ketika sedang
berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak
sengaja dia melihat dan
membaca buku mengenai pengobatan kanker yang
berjudul Cancer, Yet They Live
karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli
buku tersebut. Begitu
menemukan buku itu, saya malah tidak Jadi membeli
teh Lin Qi, tapi langsung
pulang ke Indonesia," kenang Patoppoi sambil
tersenyum.
Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi,
pensiunan pejabat Departemen
Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari
tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di
berbagai tempat,
familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas
menghubunginya. Ternyata, mereka
menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan
tanaman tersebut dan
mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk
menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi
dan menjelaskan bahwa
tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar
tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut
Patoppoi.
Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk
kesembuhan, Patoppoi mulai
memproses tanaman tersebut sesuai dengan
langkah-langkah pada buku tersebut
untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi
menghubungi putranya, Boni
Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan
tanaman tersebut.
"Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya
mulai mencari di pinggir
sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan
tanaman tersebut tumbuh liar
di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi
ayahnya saat itu. Selama
mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami
penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya
berhenti rontok, kulitnya
tidak rusak
dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya
pun kembali normal,"
lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri
Patoppoi menjalani
pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif,
dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta," kata
Patoppoi. Para
dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa
yang diberikan pada
isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah
salah memberikan dosis
kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.
Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent
Tuber, para dokter pun
mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya.
Apalagi
melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami
efek samping kemoterapi
yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang
seharusnya tiga bulan
sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi
karena sesuatu hal, para
dokter tersebut tidak mau mendukung secara
terang-terangan penggunaan
tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung
Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan
peningkatan keadaan
isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman
tersebut banyak terdapat
di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan
penggunaan tanaman ini di
Indonesia. Kemudian Dr. Teo langsung membalas
fax kami, tetapi mereka
tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena
jarak yang jauh,"
sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan
agar buku mereka
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan
disebar-luaskan di Indonesia,
Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak
bekerja sama dan
berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu
penderita kanker di Indonesia.
Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos
mengulas habis mengenai
meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan
handal Jawa Pos,
Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala,
penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos,
ternyata sama dengan
salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker
usus yang dijelaskan
di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut
berhasil
menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung
menulis di kolom
Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan
tanggapan yang diterimanya
benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa
sekitar 30 telepon yang
masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang
yang datang ke
sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH.
Khamdani, Buduran Sidoarjo.
Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker
Mulut Rahim stadium
dini.
Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus
dioperasi. Tetapi karena
belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya
laku dijual untuk biaya
operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman
dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien
tersebut datang lagi dan
melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan
mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat
tinggi, Patoppoi
berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan, Sampurno,
Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia.
Di kantor Pusat Cancer
Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan
lebih lanjut
mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki
nama Indonesia.
Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet
They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan
dalam buku tersebut,
serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang
melawan kanker.
Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar
Patoppoi mendirikan
perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka
secara resmi,
Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan
lembaga sosial Cancer
Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin
bulanan Cancer Care,
yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta, telp. 021-4894745, dan di
Buduran, Sidoarjo.
Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk
pengobatan tersebut
secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi
ekstrak Keladi Tikus
dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan
dengan berbagai
tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan
tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus
mengisi formulir yang
menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan
dikirimkan melalui fax ke
Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan
akan
kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep
sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia,
sekitar 40-60 Ringgit
Malaysia," lanjut Boni. "Jadi pasien hanya membayar
biaya fax dan obat, kami
tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang
mampu,Dr.Teo bisa
memberikan perpanjangan waktu pembayaran."
tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang
dicoba oleh salah satu
dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang
mengidap kanker ginjal. Ada
dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah
menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit
terbesar di Surabaya
ini.Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak
sempat diberi
pengobatan dengan keladi tikus, karena telah
ditangani oleh rekan-rekan
dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah
menjalani kemoterapi dan
radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan
rambut, kulit rusak dan
gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua
yang mengidap kanker
ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga
memberikan pil keladi tikus
untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek
yang dialami penderita
pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal.
Tetapi dokter ini menolak
untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini
belum resmi diteliti di
Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya
mengetahui bahwa dia memakai
pengobatan alternatif, mereka akan memberikan
predikat sebagai "ter-kun"
atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka
antara pengobatan
konvensional dan modern," kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima
dan memberikan bantuan
kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat
putaw dan sabu-sabu di
Surabaya, yang pada akhirnya pecandu tersebut
mendapat kanker paru-paru.
Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut
mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya
cukup mengejutkan,
karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan
racun narkoba dari
peredaran darah penderita dan mengatasi
ketergantungan pada narkoba
tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa
menetralisir racun dengan keladi
tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena
pasti akan timbul
resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis
mandi berkubang lagi,"
sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung
kesakitan akibat serangan
kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar
rasa sakit sudah tidak
mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat
kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa
kesakitan.
Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit
yang telah disembuhkan
adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti
kanker payudara,
paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat,
ginjal, leher rahim,
tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan
hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang
menghabiskan milyaran Ringgit
Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna
bagi dunia kesehatan.
Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih
lanjut sehubungan dengan
artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan
lembaga sosial "Cancer
Care Indonesia" beralamat di
Jl. Kayu Putih 4 no. 5 Jakarta, telp : 021-4894745 Orkes - olah raga dan kesehatan