Welcome

Awali Harimu Dengan Senyum!

Bukan karena semua baik, kita tersenyum,..... tapi karena kita tersenyum, maka semuanya menjadi baik.

Bukan karena hari ini indah, kita bahagia,..... tapi karena kita bahagia, hari ini menjadi indah.



Jumat, 12 Oktober 2012

Khutbah Jumat

KHUTBAH JUMAT
Sabtu,  Mei  2012
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2788683141609918601#editor
KHOTBAH JUM’AT LEGI, 23092011 ( BERSYUKUR )

Khotbah I.
Alhamdulillaah. Alhamdulillahilladzi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh. Wana’udzu billahi minsyuruuri anfusina, waminsayyiati a’malinaa, mayyahdihillahu fala mudhillalah, wamayyudlil fala hadiyalah.. Asyhadu anla ......Wa asyhadu anna…..
Allohumma sholli wasallim wabarik ’ala nabiyyina Muhammadin wa ’ala alihi wa ash habihi waman tabi’ahum ila yaumiddiin. Amma ba’du faya ’ibadallah ttaqulloha haqqotu qootihi wala tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qolallohu ta’ala fiilqur’anil kariim. A’udzu billahi........Bismillahirrohmanirrohiim. “Waidz ta adzdzana robbukum lainsyakartum la aziidaannakum, wala iinkafartum inna ‘adzaabi lasyadiid”.

Sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yg telah memberikan berbagai nikmat kepada kita sekalian, terutama nikmat berupa iman dan islam. Untuk itu marilah kita selalu mensyukuri nikmat tsb serta menjaga dan meningkatkan takwa kita kpd Allah dgn sebenar-benar takwa, yaitu dgn menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Salawat dan salam marilah kita haturkan kpd junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga , sahabat dan para pengikutnya sampai akhir jaman.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang mulia dan di mimbar yang mulia ini, saya ingin menyampaikan khutbah dengan judul BERSYUKUR KEPADA ALLAH SEBAGAI SEBUAH DOA YANG MUSTAJAB.
Marilah kita kaji ayat yg berkaitan dgn rasa syukur tsb, sebagaimana tertulis dlm Surat Ibrohim ayat 7 : “Waidz ta adzdzana robbukum lainsyakartum la aziidannakum, wala inkafartum inna ‘adzabi lasyadiid”. Yang artinya krg lbh : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan :”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kpdmu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
Sidang jumat rohimakumullah,
Kalau kita perhatikan ayat di atas, maka bersyukur atas segala nikmat yg telah dikaruniakan Allah kpd kita, termasuk dalam salah satu doa yg tdk langsung tetapi mustajabah. Kenapa ?? Karena Allah memberikan maklumat dan pernyataan bahwa barang siapa bersyukur kpd-Nya “pasti” Allah menambah kenikmatan yg telah diterimanya . penggunaan kata ”La” di depan “insyakartum” menunjukkan kesungguhan dan kepastian akan kebenaran pernyataan Allah itu.
Dengan kata lain, tdk mungkin orang yg bersyukur kpd Allah, kenikmatannya tdk ditambah oleh-Nya. Pasti ditambah. Bisa ditambah mutunya, jmlhnya tetap. Bisa ditambah jumlahnya, dgn mutu / kualitas tetap. Atau bahkan bisa ditambah baik jumlahnya maupun kualitasnya. Tapi pasti Allah menambahkan nikmat kpd org yg bersyukur itu.
Dari sudut pandang doa, maka bersyukur adalah doa yg sangat mustajab, krn keterkabulannya adalah sebuah kepastian. Siapa saja yg bersyukur, maka hasilnya pasti : Allah akan menambahkan kenikmatan kepadanya. Begitu mudahnya dan penuh kepastian. Sekali lagi, syukur adalah doa yg sangat mustajab, bahkan tanpa harus mengucapkan Amin, kalimat perintah kpd Allah yg artinya : “Tuhanku, kabulkanlah doaku....” Dalam kalimat syukur yg kita ucapkan kpd Allah. Yg ada justru memuji Allah : alhamdulillahi robbil ‘alamin. Tapi secara otomatis dan pasti, Allah memberikan tambahan kenikmatan kpd kita.
Kalau kita mensyukuri rezeki yg sudah kita terima, maka Allah dgn sendirinya akan menambahkan rezeki lagi kpd kita. Jika kita mensyukuri kesehatan, maka Allah juga akan menambahi kenikmatan sehat yg sdh kita terima itu. Bentuknya apa, terserah Allah. Dia yg lebih tahu ttg apa yg kita butuhkan. Tak perlu kita menuding ini itu, meminta ini itu, kalau kita tak yakin tentang manfaat yg kita minta. Belum tentu apa yg kita bayangkan sebagai kenikmatan itu adalah kenikmatan.
Akan tetapi sesuatu yg sdh kita terima sebagai nikmat, dan kita mensyukurinya, itu sdh pasti adalah kenikmatan. Dan kenikmatan itulah yg akan bertambah lebih nikmat lagi ketika kita mensyukurinya.
Kenikmatan apa saja, bisa kita peroleh dgn cara bersyukur kpd-Nya. Kenikmatan berkeluarga, kenikmatan berilmu, kenikmatan bekerja, kenikmatan bermasyarakat, bernegara, bersahabat, berbisnis, berkarya dan lain sebagainya.
Dengan bersyukur, kita tdk kehilangan nikmat, tetapi malah ditambah nikmat. Kita sdh memperoleh dan memperoleh lagi. Kita sdh memiliki dan memiliki lagi. Kita sdh bahagia dan bertambah bahagia lagi. Jadi kita tdk pernah kehilangan. Kita selalu memiliki dan menikmatinya. Inilah orang yg hidupnya selalu berkelimpahan dgn kebahagiaan.
Marilah mulai saat ini kita menjadi org yg selalu bersyukur kpd-Nya. Kesehatannya disyukuri. Rezekinya disyukuri. Keluarganya disyukuri. Ilmunya disyukuri. Apapun yg dikaruniakan Allah kpd kita, kita selalu mensyukurinya. Betapa bahagia hidup kita. Kita adalah org yg tidak pernah merasa kekurangan. Hidup kita berkelimpahan. Kita nikmati apa yg kita miliki, dan merasa bahagia dengannya. Kita adalah orang yg kaya raya dlm arti yg sesungguhnya.
Dgn bersyukur itulah seseorg bakal memperoleh segala kebahagiaan. Semakin bersyukur dia, semakin bahagialah dia. Bahkan ampunan Allah pun diberikan kpd org yg pandai bersyukur, tanpa dia hrs minta ampun. Allah juga tdk akan mengazab org yg pandai bersyukur, meskipun dia tdk pernah berdoa utk tdk diazab. Surga sdh disediakan baginya, tanpa ia hrs meminta dimasukkan ke dlm surga. Dan neraka sdh tertutup baginya, meskipun ia tdk pernah berdoa utk dihindarkan dari api neraka..! Sebagaimana firman-Nya : Mayaf’alullohu bi’adzaabikum insyakartum wa aamantum, wakanallohu syaakiroon ‘aliim. Yg artinya : Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
Baarokalloohu li walakum fiqur’anil kariim. Wanafa’ani waiyyakum bima fiihi minal aayaati wadzdzikril hakim. Aqulu qouli hadza wastagfirullohal adhim lii walakum walisairil muslimiina walmuslimat walmukminina wal mukminat. Fastagfirullohal ’adhim li walakum innahu huwal ghofururrohiim. Alhamdulillahi robbil ’alamin.

Khotbah II.
Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alal muslimiina bini’matil islam. Ahmaduhu sub haanahu yad’uu ila daarissalam. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahula syarikalahu dzuljalali wal ikraam. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuuluhu sayyidul anaam. Allahumma sholli wasallim ‘ala ‘abdika warosuulika Muhammadan wa’ala alihi washohbihi ajmaiin. Amma ba’du faya ibadallah uushiikum waiyyaya bitaqwallohi faqod fazal muttaquun.
Qolallohu ta’ala fiqur anil karim . A’udzu billahi.....Bismillaah..... Innalloha wamalaikatahu yusholluna alan nabiyi, ya ayyuhalladzina amanu shollu alaihi wasallimu tasliima. Allohumma solli ’ala Muhammad wa’ala aali Muhammad, kama shollaita ’ala ali Ibrohiim. Wabaarik ’ala Muhammad, wa’ala ali Muhammad, kama barokta ’ala ali ibrohim fil ’alamiin. Innaka hamidun majiid
Allohummagfir lilmukminiina walmukminat, walmuslimiina walmuslimat, al ahyaai minhum wal amwat , innaka samiun qoribummujibut dakwat, ya khodiyal hajat.
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin. Robbana atmim lana nurona wagfirlana innaka ala kulli syaiingqodir. Robbij alni muqimashsholati wamindzuriyyati, robbana wataqobbal du’a. Robbanaghfirli waliwaalidaiya walilmukminiina yauma yaqumul hisab. Robbi habli minashsholihiin 3X. Allohumma a’izzil islama walmuslimiin, wa ahlikil kafarota wal munaafiqiin. Wa a’li kalimataka ila yaumiddiin. Allohummansur mannasoroddiin wahdzul man khodzalal muslimiin. Allohummadfa’ ’annal balak walwabak walfahsyaak wal mihana wasuualfitan, maadzhoharo minha wama bathon, ’an balaadinaa haadza khoshshoh, wa ’an saa iri biiladil muslimiina ’ammah, Ya robbal ’alamiin. Robbana atina fiddunya kasanatan, wafil aakhiroti khasanatan waqina adzabannar. Allohumma sholli ’ala Muhammadin wa ala ali washohbihi ajmain. Subhana robbika robbil izzati ’ama yasifuun. Wasalaamun alal mursalin. Walhamdulillahi robbil ’alamiin.
’Ibadallaah, inallaaha yakmurukum bil ’adli wal ikhsan, waiita idzil qurba wayanha ’anil faksyaai walmungkari wal bagyi, ya’idukum la ’allakukm tadzakkarun. Fadkurullahal ’adhim yad kurkum wad uhu yastajib lakum, wasykuruuhu ’ala ni’amihii yajidkum, was aluhu minfadhlihii yu’thikum, wala dzikrullahi akbar


KHUTBAH JUMAT WAGE, 25 MEI 2012
1. segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
2. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.( As Saba’: 1-2 )
Asyhadu anla ilaaha ilallahu wahdahulasyarikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan ’abudhu warasuuluhu laa nabiyya ba’dah. Allahumma sholli wasallim wabarik ’ala Muhammad wa’ala alihi wa ash haabihi waman tabi’ahum ila yaumiddin.
Amma ba’du fayaa ‘ibadallah uushiikum waiyyaaya bitaqwallahi wathoo’atihi la’allakum tuflihuun Amma ba’du fayaa ’ibadallah ittaqulloha haqqotuqootihi wala tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qolallohu ta’ala fiiqur’anil kariim. A’udzu billahi...Bismillaahirrohmanirrohiim
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
Hadirin jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yg telah memberikan berbagai nikmat kepada kita sekalian, terutama nikmat berupa iman dan islam. Untuk itu marilah kita selalu mensyukuri nikmat tsb serta menjaga dan meningkatkan takwa kita kpd Allah dgn sebenar-benar takwa, yaitu dgn menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Salawat dan salam marilah kita haturkan kpd junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga , sahabat dan para pengikutnya sampai akhir jaman.
Hadirin yang berbahagia,
Sudah ratusan bahkan ribuan kali kita menegakkan shalat sebagai ibadah yang paling utama kepada Allah. Sudahkah kita memperoleh manfaatnya? Kalau shalat kita lakukan dengan benar, sesuai dgn tuntunan Rasulullah, maka shalat akan menghindarkan kita dari perbuatan yang keji dan mungkar. Shalat akan menjadi penolong dari segala permasalahan yang kita hadapi. Shalat akan menjadikan jiwa kita, hati kita menjadi tenang dan tenteram. Kita akan menjadi orang yang berbahagia dunia dan akhirat.
Namun apa kenyataannya? Ternyata hasilnya tidak ada. Shalat tak membawa pengaruh apa-apa pada diri kita. Shalat tidak membawa kita kepada kondisi yang lebih baik. Tanha anil faksyaai wal munkar. Sebagaimana firman allah dlm surat Al Ankabut ayat 45 sbb:
45. bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Al Ankabut : 45 )
Kita bisa melihat, korupsi dan penyelewengan masih tetap meraja lela. Dan itu dilakukan oleh mereka yang melakukan shalat setiap hari. Lalu timbul pertanyaan. Dimana letak kesalahannya? Ada beberapa jawaban yang bisa kita kemukakan.
Pertama, shalat hanya dipandang dan dilakukan sebagai penggugur kewajiban saja. Yang penting sudah shalat, titik !! Shalat itu kewajiban, sudah kita lakukan, ya sudah!!
Kedua, selama ini, ketika shalat, maka yang shalat hanya badan kita saja, hanya fisik kita saja, tidak diikuti oleh ruh kita, oleh jiwa kita. Sehingga shalat terasa berat. Shalat menjadi beban yang mesti kita tanggung setiap hari. Beerat rasanya. Coba kita bandingkan dgn angkat mengangkat. Mana yang terasa lebih berat, mengangkat batu 50 kg atau mengangkat manusia hidup dgn berat 50 kg.. Maka jawabannya sudah pasti, yang lebih berat adalah mengangkat batu 50 kg. Kenapa? Karena batu tidak mempunyai ruh, tidak berjiwa. Nah !!, ini bisa kita analogikan dgn shalat. Kalau shalat kita, bukan hanya badan saja yang shalat, tetapi diikuti dgn ruh kita atau jiwa kita, maka shalat akan terasa ringan, shalat akan terasa nikmat. Karena yang bertemu dgn Allah itu bukan badan kita tetapi ruh atau jiwa kita. Sebagaimana firman Allah dlm surat Al Fajar, : 27-30, pada awal khutbah di atas, yang artinya -/+
27. Hai jiwa yang tenang.28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
Ketika shalat, jadikanlah jiwa kita, ruh kita kembali kpd Allah, menghadap kpd Allah dgn tenang dan mendapatkan ridho-Nya.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak kita semua, marilah kita jalankan shalat kita, kita dirikan shalat kita dgn badan dan ruh kita, dgn badan dan jiwa kita. Bukan hanya badan saja tanpa ruh atau jiwa. Sehingga shalat kita akan menjadi ibadah yang terasa ringan dan nikmat utk dijalankan dan menjadi ibadah yang bisa mencegah kita dari perbuatan yang keji dan mungkar. Marilah kita laksanakan shalat kita dengan tumakninah, dgn pelan2 dan penuh ketenangan, sebagaimana yang dicontohkan oleh junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. Karena Beliau adalah uswatun hasanah, contoh tauladan yang terbaik.
Baarokalloohu li walakum fiqur’anil kariim. Wanafa’ani waiyyakum bima fiihi minal aayaati wadzdzikril hakim. Aqulu qouli hadza wastagfirullohal adhim lii walakum walisairil muslimiina walmuslimat walmukminina wal mukminat. Fastagfirullohal ’adhim li walakum innahu huwal ghofururrohiim. Alhamdulillahi robbil ’alamin.


http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2788683141609918601#editor