Welcome

Awali Harimu Dengan Senyum!

Bukan karena semua baik, kita tersenyum,..... tapi karena kita tersenyum, maka semuanya menjadi baik.

Bukan karena hari ini indah, kita bahagia,..... tapi karena kita bahagia, hari ini menjadi indah.



Kamis, 22 Desember 2011

3 Macam Jenis Hati

TIGA MACAM JENIS HATI
Kamis, 11 Maret 2004    22:37:30 WIB   Oleh: Yeda H

 Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamiin wa bihii nasta’iinu ‘ala umuuriddunyaa waddin, washalatu wassallamu ‘ala asysyrafilanbiyaai walmursaliin, wa’ala aalihii washohbihii ajma’iin. Ammaba’du.

Segala puji bagi Allah ‘Azza wa Jalla, yang telah menganugerahkan kepada kita hati nurani, yang dengannya kita menjadi mampu merenung dan berfikir UNTUK dapat membedakan antara yang HAQ dan yang BATHIL, mana yang baik dan mana yang buruk, apa saja yang  menghasilkan MANFAAT, dan apa saja yang hanya menghasilkan MUDHORAT atau ke sia-siaan.  Subhanallah... Alhamdulillah... Allahu Akbar!!!

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan para pengikut beliau yang setia.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman didalam Al Quran surah  ( An-Nahl, ayat: 78 )


Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(إلا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله إلا وهي القلب).

[البخاري رقم: 52 ومسلم رقم: 1599].

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati .   ”(HR. Bukhari dan Muslim)

Gumpalan yang dimaksud adalah hati. Hati yang menjadi 'kendali' atas segala macam perbuatan. Dengan kata lain manusia melakukan apa yang diperintahkan oleh hati. Maka sudah jelaslah bagi kita, bahwa begitu tingginya derajat kemuliaan hati didalam diri manusia.  Karena yang dinilai dari seseorang oleh Allah ‘azza wa jalla adalah hati dan amalannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk-bentuk (badan) dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat ke dalam hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Juga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Jika seorang hamba berbuat sebuah dosa, maka akan ditorehkan sebuah noktah hitam di dalam hatinya. Tapi jika ia meninggalkannya dan beristigfar niscaya hatinya akan dibersihkan dari noktah hitam itu. Sebaliknya jika ia terus berbuat dosa, noktah-noktah hitam akan terus bertambah hingga menutup hatinya. Itulah dinding penutup yang Allah sebutkan dalam ayat 14 Al-Muthaffifin,

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

 Ada 3 Jenis Hati yang digolongkan oleh Imam Ibnu Qayyum al-Jauziyyah

Hati yang Selamat/Sehat
Hati yang Mati/Keras
Hati yang Sakit (antara hidup dan mati)

1. Hati Yang Selamat / Qalbun salîm (: yaitu hati yang SEHAT, HIDUP dan SELAMAT).
Hati yang terhindar dari berbagai macam bentuk perbuatan dosa. Juga terhindar dari hal yang menyimpang seperti kesyirikan menyembah kepada selain Allah. Jadi intinya hati akan selamat dari murka Allah, selamat dari azab Allah, dan selamat pula ketika dihisab dihari pembalasan nanti.
Hati ini khusyu', tawadlu', mendahulukan kebenaran, lembut dan selalu berjaga.  Hati yang selamat didefinisikan sebagai hati yang terbebaskan dari setiap Syahwat (: yaitu keinginan/nafsu yang bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala). Dan terbebaskan dari setiap Syubhat (: yaitu ketidakjelasan dalam beribadah atau yang menyeleweng dari kebenaran). Pada hari kiamat nanti, barangsiapa menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa membawa hati yang sehat maka ia tidak akan selamat dari hisab.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ

إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya : “(yaitu) pada hari yang mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat [88], kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.[89]"    [Asy-Syu'ara]


2.  Hati Yang Mati / Qalbun mayyit (: yaitu hati yang sudah MATI, atau hati yang KERAS).
Ini dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Al-Baqarah, ayat: 7 ).


Juga dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Al-Muthaffifin, ayat: 14 )

Juga dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Al-Baqarah, ayat: 74 )

Juga dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Al-Baqarah, ayat: 88 )

Juga dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Al-Hajj, ayat: 52-54 )

 {وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (52) لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ (53) وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (54) }

 Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila dia mempunyai sesuatu ke­inginan, syetan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keingin­an itu, Allâh menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syetan itu dan Allâh menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allâh Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana, agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syetan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa al-Qur’an itulah yang haq dari Rabbmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allâh adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” [Al-Hajj/22: 52-54].

Juga dijelaskan didalam Al-Quran surah ( Az-Zumar, ayat: 22 ) 


Hati yang keras dan mati ini sudah pasti bukanlah hati yang selamat.Karena hati jenis ini adalah hati yang tidak bisa menerima kebenaran. Tidak beribadah dengan benar kepada Rabbnya, dan selalu berjalan seiringan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi. Ia tidak peduli dengan murka Allah Subhanahu wa Ta'ala. Baginya, yang penting adalah Happy!


3. Hati Yang Sakit / Qalbun marîdh (: yaitu hati yang tidak MATI tapi tidak pula HIDUP).
Inilah hati yang didalamnya ada penyakit. Ini di sebutkan didalam Al-Quran surah ( Al-Baqarah, ayat: 10 )
 

Hati yang Sakit adalah hati yang hidup namun didalamnya ada penyakit. Didalam hati tersebut ada perang antara kebaikan dan keburukan, di mana kebaikan  terkadang mengalahkan keburukan, dan begitu pula sebaliknya.

Hati jenis ini akan mengikuti dorongan yang paling kuat. Kadang-kadang ia cenderung “HIDUP” karena adanya kecintaan dan tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tapi kadang-kadang ia cenderung “MATI” Karena kecintaannya terhadap dunia sangat besar dan cenderung mengikuti hawa nafsu.

Jadi hati yang sakit ini ada diantara 2 penyeru; penyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan  penyeru kepada kehidupan duniawi. Seruan yang akan disambutnya adalah seruan yang paling dia kenal, yang paling dekat dan paling akrab!  

Wassalamualaikum.

 Islam Artikel